Header Ads

Sekilas Ekonomi Modern

Sejarah pemikiran ekonomi modern bisa dianggap bermula dari tahun 1776, ketika buku Adam Smith (1723 – 1790), the Wealth of Nations diterbitkan di Inggris. Buku ini kemudian menjadi karya monumental yang mempengaruhi pemikiran ekonomi-politik, terutama dalam konsep kebebasan alamiah dan invisible hand-nya. Model ini menyebar ke Perancis melalui J.B. Say dan F. Bastiat dan ke Amerika Serikat melalui Thomas Jefferson, dan kemudian ke seluruh dunia. Pemikiran Adam Smith tak pelak telah menginsprasi era kemakmuran baru sampai dengan dua abad setelah buku tersebut diterbitkan.

Akan tetapi, pemikiran Adam Smith bukan tanpa tantangan. Di Inggris, Robert Malthus (1766 - 1834) dan David Ricardo (1772 - 1823) adalah dua intelektual berpengaruh yang paling awal mengkritik Adam Smith, dengan meramalkan upah rendah dan penderitaan kaum buruh, yang kemudian juga diikuti oleh John Stuart Mill (1806 – 1873), yang berusaha menselaraskan kebebasan dengan sosialisme. Buku Mill yang berjudul Principle yang terbit 1848, bahkan menjadi buku ekonomi yang paling banyak dibaca di Inggris, sebagai referensi pengajaran, sampai dengan awal abad 20 sebelum digantikan bukunya Alfred Marshall (1842–1924) yang berjudul Principles of Economics.

Setelah revolusi Industri, terjadi sekitar tahun 1760 – 1840, pemikiran Adam Smith mendapat pertentangan dari Karl Marx (1818 – 1883), yang mengkritik Adam Smith melalui eksploitasi dan alienasi, hingga kemudian doktrin Adam Smith diperbaharui oleh Carl Menger (1840 – 1921), Leon Walras (1834 – 1910) dan William Jevons (1835 – 1882) melalui konsep marginal utility-nya. Pemikiran Carl Menger bahkan menjadi tonggak lahirkan era baru ilmu ekonomi yang bercorak liberalisme dan interveni minim pemerintah, yaitu Mazhab Austria. Murid sekaligus rekan Carl Menger, yaitu Eugen Bohm-Bawerk (1851 – 1914), mengkritik keras teori nilai kerja dan eksploitasi buruh dari Karl Marx. Melalui taexbook karangan Alfred Marshall, Frank Taussig (1859 – 1940) dan Irving Fisher (1864 – 1847), doktrin ekonomi Adam Smith dibangun kembali. Fase ini menandai lahirnya ekonomi ilmiah yang berbasis pada hitungan matematis.

Tak lama kemudian, ditahun 1930-an, Depresi Besar melanda Amerika Serikat dan kemudian Eropa. Fisher sebenarnya telah mengidentifikasi jurang di ilmu ekonomi ilmiah yang baru tumbuh tersebut, dengan menemukan rantai yang hilang antara hubungan makro dan mikro. Demikian halnya dengan Ludwig von Mises (1881 – 1973), salah satu anggota Mazhab Austria, berhasil menjembatani makro dan mikro dalam karyanya Theory of Money and Credit. Karya Fisher dan Mises dianggap angin lalu hingga kemudian terjadi Depresi Besar tersebut. Ditengah ketidakpastian kondisi ekonomi saat itu, J.M. Keynes (1883 – 1946) muncul sebagai penyelamat dengan menganjurkan intervensi pemerintah dalam area moneter dan fiskal untuk menstabilkan pasar. Setelah era Keynes, muncullah Paul Samuelson (1915 - 2009), yang mengembangkan doktrin Keynes melalui konsep multiplier efek, kecenderungan konsumsi marginal, paradoks penghematan, permintaan aggregate dan produk domestik bruto. Ekonomi Keynesian merefleksikan puncak teoretisasi ekonomi dan model matematika ekonomi.

Pada pertengahan abad 20, pendulumnya beralih lagi ke ekonomi liberal karena ketidakstabilan makro ekonomi pasca Perang Dunia II, dengan tokohnya Milton Friedman (1912 – 2006), pendiri mazhab Chicago. Kemenangan ekonomi pasar kemudian ditandai dengan runtuhnya Uni Soviet pada awal 1990-an, negara yang menerapkan intervensi kuat dalam ekonomi dalam bentuk perencanaan terpusat sosialis. Keruntuhan ini sudah diramalkan oleh Mises dan F. Hayek (1899 – 1992). Belakangan, Hayek juga mendapatkan nobel Ekonomi pada tahun 1974.

Sekilas Ekonomi Modern Sekilas Ekonomi Modern Reviewed by KATALOGI on January 15, 2022 Rating: 5

No comments

Random Posts

3/random/post-list